Welcome

Pages

Selasa, 27 September 2011

badorai Part 2

Objek Wisata Air Terjun Badorai ini terdapat di Nagari Sungai Puar Kecamatan Sungai Puar, yang berjarak ± 8 Km dari kota Bukittinggi. Disini terdapat 4 air terjun dengan ketinggi bervariasi. Namun yang paling dikenal adalah air terjun Badorai 1, Badorai 2 dan Badorai 3. lokasi objek ini berdekatan satu sama lain.

Air terjun Badorai 1 memiliki ketinggian ± 50 m, Badorai 2 memiliki ketinggian ± 50 m dan Badorai 3 memiliki ketinggian ± 20 m. Badorai 3 merupakan air terjun yang paling banyak dikunjungi karena disini kita dapat bermain seluncur dibatu gunung yang halus

badorai




      <<Prev

BADORAI 1

Next>>     
Description: Badorai 1 - the hard and dangerous way to find the water fall
PhotographerDirson Nukman (Pitman)
CategoryLandscape & Nightscape
Date Taken: 2008-10-31Date Posted: 2008-11-05
CameraCanonType: A80
DistrictAgamCity: Bukittinggi
Country:Location: Sungai Puar
Event:
Viewed: 3675
1. The copyright of this picture is belong to the photographer above.
2. This picture may not be copied, reproduced and/or used for commercial purposes without written permission from the copyright holder. 
3. If you are interested to buy the picture, please feel free to contact the photographer directly through Personal Message (menu: Member - Personal Message)
4. Your comments to the photograph are highly appreciated. You can ask, add, correct the information of the description, or even give the positive critics. 
5. Thank you




























photo galery kebun binatang Bukittinggi


Rumah Gadang
Rumah Gadang
Rumah Gadang at Bukit Tinggi
Rumah Gadang at Bukit Tinggi
Rice Barn in Frame
Rice Barn in Frame
Inside Rumah Gadang
Inside Rumah Gadang
The Wedding
"The Wedding"
Looking for Something to Eat
Looking for Something to Eat
Close Up
Close Up
Swimming in Shiny Pool
Swimming in Shiny Pool
Swimming Peacefully
Swimming Peacefully
Bamby
Bamby
Kangaroo Jack
Kangaroo Jack
Just Curious
Just Curious
Stay Alert
Stay Alert
Nearly Sunset in Bukit Tinggi
Nearly Sunset in Bukit Tinggi
Jam Gadang Before Sunset
Jam Gadang Before Sunset
Big Clock / Jam Gadang
Big Clock / Jam Gadang
The Bridge Over Bukit Tinggi
The Bridge Over Bukit Tinggi

Tantangan Baru Pendaki Gunung Marapi


MerapiSudah pernah naik Gunung? Kalau belum, jangan sampai lupa memasukkan Gunung Marapi sebagai salah satu target pendakian. Gunung yang memiliki ketinggian 2891 mdpl (meter diatas permukaan laut) ini selalu menjadi tujuan bagi pendaki yang berasal dari dalam maupun dari luar Sumatera Barat. Karenanya, Gunung ini jadi terkenal setelah Gunung Kerinci yang merupakan Gunung tertinggi di Pulau Sumatera.
Gunung Marapi menjadi target pendakian pendaki gunung Indonesia karena terletak berdampingan dengan Gunung Singgalang dan Tandikek serta merupakan salah satu gunung yang masih aktif di Indonesia. Selain itu akses menuju kaki gunung tersebut mudah dicapai. Jika anda kebetulan berasal dari Bukittinggi atau sering melewati Kota Bukittinggi, tentu sudah tidak asing lagi dengan kemegahan Gunung ini. Titik start pendakian berada di jalan raya Padang Panjang – Bukittinggi tepatnya di Kotobaru. Dari Kota Padang, hanya memerlukan waktu 1,5 jam menuju Kotobaru dengan ongkos Rp 10.000,- selanjutnya berjalan menuju Pesanggerahan selama ±30 menit.
Pesanggerahan adalah suatu daerah datar (Camping Ground) yang merupakan Pintu Rimba sebelum mulai mendaki ke Puncak Gunung Marapi. Karena daerahnya yang datar dan lumayan luas tadi, banyak juga loh yang pergi camping cuma sampai ke Pesanggerahan ini. Terutama di hari-hari libur atau diakhir minggu (Jumat – Minggu). Sehingga suasana seperti pasar malam sudah tidak asing lagi ditemui di kawasan ini. Ditambah lagi dengan kehadiran penduduk sekitar kaki Gunung Marapi yang memanfaatkan keramaian tersebut untuk mencari rezeki dengan menjual berbagai macam makanan dan minuman bagi para pendaki.
Setelah Pesanggerahan, pendakian menuju Puncak Gunung Marapi baru dimulai dengan jalan setapak yang terus mendaki dan lumayan menguras tenaga. Waktu normal untuk mencapai puncak ialah 6 jam. Kalau anda takut tersesat, jangan khawatir, jalur Kotobaru ini sangat jelas, yang pasti kalau ada percabangan jalan, terus saja ke atas karena kalau ke bawah kemungkinan besar itu adalah jalan menuju sumber air atau lembah. Supaya lebih aman, sebaiknya ajak teman yang sudah pernah naik Gunung Marapi sehingga kemungkinan tersesat bisa semakin diperkecil.
Setelah perjalanan penuh tanjakan dan lumayan menguras tenaga tadi, kita akan memasuki kawasan Cadas Marapi. Yaitu kawasan bebatuan yang merupakan wilayah puncak gunung merapi. Disini vegetasinya sudah berubah, pohon-pohon besar yang berada dijalur sebelumnya, berganti dengan semak belukar dan beberapa tumbuhan khas puncak gunung. Tapi kalau anda ingin mencari edelweis, sangat disayangkan di sekitar jalur pendakian ini vegetasinya sudah sangat sedikit. Kalaupun ada itu cuma pohon-pohon tanpa bunga. Ini diakibatkan ulah tangan-tangan jahil yang merusak dan mengambil bunga-bunga edelweis dengan alasan untuk kenang-kenangan. Padahal, tentu akan lebih indah dipandang mata apabila bunga-bunga abadi tersebut tetap berada di tempatnya. Cukuplah dengan mengambil foto untuk dijadikan kenang-kenangan tanpa harus merusak. Setuju bro!
Letihnya badan karena mendaki beberapa jam tadi, akan segera terobati dengan keindahan alam yang dihadirkan Sang Pencipta di Puncak gunung ini. Kawasan luas dan datar seluas lapangan bola akan ditemui di dekat dua kawah Merapi. Jadi kalau anda mau main bola di atas gunung, disinilah tempatnya. Tapi yang harus diwaspadai apabila kawah tersebut menyemburkan asap belerang (batuk) sebaiknya jangan mendekat karena sangat beresiko keracunan apabila terhirup. Bila mau terus mendaki dan berjalan di tepi kawah, kita akan sampai di Puncak Merpati. Dari sini pemandangan sekitar kaki Marapi, Gunung Singgalang, Tandikek sampai Kota Bukittinggi akan terlihat jelas. Pokoknya indah dipandang deh…
Satu hal yang sangat disesalkan dari keadaan sekitar jalur Kotobaru ini adalah banyaknya sampah (bungkus mie, kaleng sarden, kotak rokok dan sebagainya) yang ditinggalkan para pendaki dan benar-benar merusak alam. Ini tentu dikarenakan kurangnya kesadaran dari masyarakat dan pendaki untuk ikut menjaga kelestarian alam dengan minimal, tidak membuang sampah sembarangan. Kalau ada sampah, ya dibawa turun dong, dibuang ke tempat yang seharusnya, bukan ditinggalkan di Gunung. Kesadaran ini harus kita tanamkan ke diri pribadi masing-masing agar kelestarian alam yang merupakan titipan anak cucu kita dapat terjaga.
Kacawali, Jalur Ekstrim untuk Petualangan.
Untuk anda yang merasa memiliki jiwa petualangan dan menginginkan tantangan lebih di Gunung Marapi, ada satu jalur alternatif yang benar-benar menantang dan masih terjaga keasriannya. Jalur ini menyuguhkan trek-trek ekstrim namun diimbangi panorama alam yang jauh lebih indah dan menarik.
Untuk menempuh jalur ini, dari Kota Padang kita bisa naik bis jurusan Padang – Payakumbuh dan turun di Simpang Candung. Selanjutnya dengan menggunakan angkutan desa selama ± 30 menit kita akan sampai di Desa Kacawali. Desa Kacawali yang terletak di sisi Utara Gunung ini merupakan titik start pendakian yang akan langsung membawa kita ke Puncak Triangulasi (tertinggi) gunung Marapi. Jalur yang dibuka oleh Anggota Muda MAPALA UNAND pada tahun 2003 ini memang belum terlalu dipublikasikan. Saat ini hanyalah kalangan pecinta alam yang ingin merasakan petualangan lebih saja yang memakai jalur ini. Bagi yang mau mencoba jalur ini, dapat memperoleh info jalur secara lengkap dan guide dengan menghubungi Kantor MAPALA UNAND di PKM Universitas Andalas Limau Manis Padang.
Waktu tempuh untuk mencapai Puncak Marapi juga lebih lama dibandingkan melewati jalur Kotobaru, mencapai 10 jam dengan perjalanan konstan dan tidak berhenti. Track pendakiannya pun lebih ekstrim dengan kemiringan mencapai 80 derajat menyebabkan tidak semua orang sanggup melewati jalur ini. Banyaknya pohon-pohon besar yang rebah di jalur dan jurang sedalam ±500 meter di sebelah kiri jalur menyebabkan adrenalin makin terpacu untuk mencapai puncak tertinggi Marapi ini.
Kelebihan dari jalur ini adalah keadaan alamnya yang benar-benar masih alami dan bebas dari sampah serta terdapatnya 3 buah air terjun di tengah-tengah jalur yang memiliki ketinggian ±300 meter. Jadi kita bisa beristirahat sambil menikmati pemandangan air terjun di tengah-tengah perjalanan. Sumber air di jalur ini baru akan ditemui pada ketinggian 2000 mdpl, jadi untuk berjaga-jaga sebaiknya membawa persediaan air yang cukup banyak. Selain itu terdapat juga hewan-hewan liar khas pegunungan seperti Harimau, Babi Hutan, Rusa, Siamang dsb.
Selanjutnya pada saat mencapai puncak, keindahan alam yang disuguhkan Sang Pencipta semakin menakjubkan dan mempesona mata. Jauh lebih indah dan menarik bila dibandingkan dengan mendaki dari jalur Kotobaru yang memang sudah tidak terjaga lagi keasriannya.
Dari puncak tertinggi gunung Marapi ini (2891 Mdpl), pemandangan keseluruhan Puncak Merapi akan terlihat jelas. Kawah Marapi, Puncak Merpati, Telaga Dewa, Lembah Hantu, Gunung Singgalang dan Tandikek, bahkan Danau Singkarak akan telihat jelas dari sini. Vegetasi edelweis sang bunga abadi juga masih terjaga dan menghiasi sepanjang kawasan triangulasi dengan warna putihnya. Pokoknya benar-benar indah deh!
Untuk menambah tantangan, Kita bisa melanjutkan perjalanan menuju lapangan bola dari titik triangulasi ini. Jalurnya lebih ekstrim lagi, jalan setapak yang berada diantara lembah pada kiri dan kanan jalur membuat kita harus melangkah ekstra hati-hati atau bisa terperosok. Setelah ± 2 jam perjalanan, kita akan sampai di lapangan bola dan bisa memilih untuk turun dari jalur Kotobaru (jalur normal) atau dari jalur Simabur. Tentunya petulangan dan pengalaman yang didapatkan akan sangat mengesankan. Dalam satu kali pendakian Gunung Marapi, Kita bisa menempuh dua jalur yang berbeda sekaligus. Tertarik? Ayo coba dan rasakan adventurenya!.

Tempat Wisata dan Keindahan Sumatera Barat


Sumatera Barat adalah kampung halamanku dan sebuah provinsi yang terletak di pesisir barat pulau sumatera, Indonesia dan merupakan provinsi terluas kesebelas di Indonesia dengan ibukota Padang.
Provinsi ini identik dengan kampung halamanMinangkabau,  dan pernah menjadi kawasan penghasil emas kemudian menjadi kawasan sentra produksi lada atau meri, serta memainkan peranan penting dalam perdagangan yang melibatkan para pedagang dari India, Cina, Arab, Portugis kemudian Inggris dan Belanda.
Di propinsi ini bisa kita temui hampir semua jenis objek wisata alam seperti laut, pantai, danau, gunung dan ngarai, selain objek wisata budaya. Akomodasi hotel sudah mulai banyak mulai dari kelas melati sampai bintang empat. Agen tour & travel di bawah keanggotaan ASITA Sumatera Barat sudah lebih dari 100 buah. Untuk melengkapi fasilitas penunjang pariwisata, pemerintah juga menyediakan kereta wisata yang beroperasi pada jam-jam tertentu.
Diantaranya:
Jembatan Akar di kecamatan Bayang
Rumah Gadang Mande Rubiah diLunang
Pulau Cingkuk dengan peninggalan Benteng Portugis dan Puncak Langkisau di Painan, kabupaten Pesisir Selatan
Danau Singkarak di kabupaten Tanah Datar, Danau Talang
Danau Maninjau dan Puncak Lawang Embum Pagi di kabupaten Agam, Lembah Anai
Danau kembar di kabupaten Solok, Panorama Ngarai Sianok

Benteng Fort de Kock
Jam Gadang di kota Bukittinggi
Pantai Air Manis
Pantai Muaro
Pantai Caroline
Pantai Gandoria di kota Pariaman
Goa Jepang, Bukittinggi
Ngarai, Bukittinggi
Transportasi udara dari dan ke Sumatera Barat saat ini melalui Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM). Bandar Udara kebanggaan masyarakat Sumatera Barat ini berada di kabupaten Padang Pariaman, lebih kurang 20 km dari pusat kotaPadang. Bandar Udara ini mulai aktif beroperasi pada akhir tahun 2005 menggantikan Bandar Udara Tabing
Transportasi darat untuk angkutan umum dikotaPadangberpusat di Terminal Bingkuang Air Pacah. Terminal ini melayani kendaraan umum antarkotaantar provinsi (AKAP) dan antarkotadalam provinsi (AKDP). Distribusi jalur antarkotadalam provinsi dari Terminal Bingkuang Air Pacah akan berakhir di terminal angkutan umum tiap kota atau kabupaten di Sumatera Barat. Sedangkan untukkotaBukittinggi berpusat di Terminal Aua Kuniang, untuk kotaPayakumbuh berpusat di Terminal Koto Nan Ampek, dan kotaSolok berpusat di Terminal Bareh Solok.
Untuk transportasi darat lainnya, kereta api masih digunakan untuk jalur darikota Padang sampai kekota Sawahlunto, yang melalui kotaPadangpanjang dankota Solok, pada jalur ini, kereta api dipergunakan sebagai sarana pengangkutan batubara. Selain itu darikotaPadangpanjang ini juga ada jalur kereta api menuju kekota Payakumbuh yang melewatikota Bukittinggi, namun sudah tidak aktif lagi. Sedangkan untuk jalur kereta api darikotaPadangmenujukota Pariaman, masih digunakan untuk angkutan penumpang.
Transportasi laut dari dan ke Sumatera Barat berpusat di Pelabuhan Teluk Bayur, kotaPadang. Sedangkan untuk jarak dekat terutama untuk kapal ukuran sedang berpusat di Pelabuhan Muara, pelabuhan ini antara lain juga melayani transportasi menuju ke kabupaten Kepulauan Mentawai dengan menggunakan kapal feri atau speed boat. Pelabuhan ini juga menjadi tempat bersandar kapal-kapal pesiar (yacht) dan kapal-kapal nelayan.
Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM)
KA
Aku Bangga Jadi Orang Sumatera Barat dan Aku Bangga Jadi Anak Indonesia

Keindahan Danau Talang Mengibaratkan Sumatera Barat sekeping surga


Danau Talang
Pernahkah anda bayangkan berada di sejuknya alam pegunungan, memandangi hijaunya hamparan perkebunan Teh berlatar belakang puncak gunung api yang masih mengepulkan asap? Atau berdiri disatu titik dimana anda bisa menikmati keindahan dua buah danau sekaligus dengan airnya yang tenang dan bening serta jauh dari kebisingan perkotaan? Atau bahkan sekedar mengendarai mobil dimana disetiap jengkal yang anda lalui akan disuguhi pemandangan alam yang maha indah? 
Di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, tepatnya di kawasan Alahan Panjang, anda akan menemukan semuanya.
Berada di ketingian 400 sampai 1700 mdpl, Kabupaten Solok adalah Kabupaten yang dikenal juga dengan Negeri Seribu Danau. Meskipun tidak sampai seribu, namun dikabupaten ini terdapat beberapa buah danau besar dan kecil yang masih alami. Sebut saja Danau Singkarak yang sudah terkenal dengan airnya yang beriak dan merupakan danau kedua terluas di Indonesia setelah Danau Toba di Sumatera Utara.
Tak Jauh dari Danau Singkarak terdapat sebuah danau kecil yang luasnya tak lebih dari dua Hektar, yaitu Danau Tuo. Kearah selatan terdapat tiga buah danau Vulkanik yang letaknya berdekatan, namun dua diantaranya hampir sama besar dan luasnya, yaitu danau Talang, Danau Diatas dan Danau Dibawah.
Unik memang, meskipun letaknya berdekatan, yakni hanya berjarak kurang lebih 1 km, namun tidak ada hubungan antara kedua danau ini. Air dari Danau diatas tidak mengalir ke Danau Dibawah demikian juga sebaliknya. Dan meskipun luas kedua danau ini relatif sama (Danau diatas memiliki luas 17,2 km persegi, Danau Dibawah seluas 16 Km persegi), namun kedalaman kedua danau ini jauh berbeda.
Danau Diatas termasuk kategori danau yang dangkal, dimana kedalamannya hanya 44 m. Sedangkan Danau dibawah diperkirakan kedalamannya mencapai 884 m. Bahkan penduduk setempat tidak berani menggunakan perahu sampai ketengah danau. . Danau Dibawah memiliki misteri yang unik, karena samapai saat ini belum diketahui kemana air danau yang sejuk ini dialirkan. Hal ini masuk diakal mengingat tidak ada sungai besar yang berhulu di Danau ini.
Berbeda dengan Air Danau Diatas yang merupakan hulu sungai Batanghari yang mengalir membelah Pulau Sumatera dan bermuara di Selat Malaka. Sebagian penduduk percaya bahwa air danau Dibawah mengalir melewati sungai dibawah tanah yang muncul di daerah Jambi. Namun belum ada penelitian ilmiah berkaitan dengan kepercayaan tersebut.
Itulah sebabnya, Danau Diatas lebih tersentuh aktifitas pariwisata karena lebih mudah dijangkau. Alamnya yang indah dan tenang membuat daerah yang bersuhu rata-rata 14-16 celcius ini cocok untuk wisata konvensi, outbond, tracking dan olahraga air. Pemerintah Kabupaten Solok juga membuat sebuah resort yang dilengkapi gedung pertemuan, villa dan fasilitas pendukung lainnyadi sekitar Danau Diatas.
Kalau didanau Diatas anda bisa menyentuh dinginnya air danau yang berada di ketingian 1.600 mdpl ini, lain halnya dengan Danau Dibawah. Satu-satunya cara untuk bisa menikmati keindahan alam Danau Dibawah, anda harus menaiki sebuah bukit kecil di sebelah utara Danau Diatas. Diatas bukit kecil ini, anda akan mendapati sebuah pesangrahan sederhana, mungkin agak kurang terawat. Akan tetapi hati anda akan terobati begitu melihat panorama yang disuguhkan di pesangrahan ini.
Disebelah utara, terlihat sebuah Danau yang berair tenang, berada di cekungan bukit yang hijau. Disisi barat Menjulang dengan angkuh Puncak Gunung Talang yang ditutupi kabut dan mengepulkan asap. Sungguh Tuhan begitu maha kuasa dengan segala ciptaannya. Begitu mengalihkan pandangan ke sebelah timur, terlihat Panorama Danau Diatas yang berlatar belakang Pegunungan Bukit Barisan.
Berbeda dengan Danau Diatas, Danau Dibawah masih sangat alami. Nyaris belum ada aktiftas pariwisata menyentuh daerah ini. Nuansa mistis nan eksotis begitu terasa ketika menikmati keindahan Danau ini. Dari puncak bukit kecil ini terlihat kebersahajaan penduduk dengan rumah-rumah dan perkebunan sayur mayur yang sederhana.
Sayangnya, tak ada akses mobil yang memungkin pengunjung bisa menyentuh air danau yang sejuk ini. Danau Diatas seolah-olah sengaja di asingkan agar tetap terjaga keasriannya. Dan hal inilah yang membuat pesona Danau Diatas yang mistis dan penuh misteri selalu memikat meski hanya bisa pandangi dari kejauhan.
Disekitar kawasan Danau Kembar ini, anda dapat menikmati luasnya hamparan perkebunan Teh yang menghijau di Lembah-lembah di pinggang Gunung Talang. Hasil Perkebunan teh yang dikelola oleh PTP Nusantara VI ini diekspor ke Eropa, Timur Tengah dan Asia Selatan. Disamping itu, disepanjang jalan terbentang hamparan kebun Markisa dan Terong Pirus (terong Belanda) serta berbagai jenis sayur mayur lainnya. Buah-buahan segar ini bisa anda jadikan buah tangan khas daerah Danau Kembar.
Tak habis sampai disitu, dalam perjalanan Pulang ke kota Padang,anda akan disuguhi pemandangan alam yang tak habis-habisnya. Mulai dari kawasan Danau Kembar anda akan melewati daerah-daerah wisata yang bisa dinikamti meski hanya berkendaaan mobil. Sebut saja Daerah Lembah Gumanti dengan jejeran hutan Pinusnya, Daerah Kayu Aro dan Sukarami (AROKA), ibukota Kabupaten Solok dimana tedapat komplek kantor Bupati Solok yang berada di kaki Bukit Barisan dengan perpaduan arsitektur Minang dan Modern.
Jejeran rumah tradisional Minangkbau dengan gonjong menusuk langit serta ukiran-ukirannya yang berada disela-sela persawahan yang bertingkat-tingkat dan ditingkahi aliran air sungai yang bening. Lebatnya hutan tropis di kawasan Hutan Raya Bung Hatta, sampai indahnya panoraman kota Padang danSamudera Hindia yang bisa anda nikmati di beberapa Scenic Point di daerah Sitinjau Lauik, dalam perjalan pulang kembali ke kota Padang.
Memang, apabila Menteri Pariwisata Seni dan Budaya Jero Wacik pernah mengatakan bahwa Sumatera Barat itu ibarat sekepign surga yng jatuh ke Dunia, maka kawasan Danau Kembar adalah Taman Firdaus yang kebetulan jatuh di Pinggang Gunung Talang. Jadi, apabila anda ke kota Padang, kunjungilah kawasan yang hanya berjarak tempuh 2 jam dari Bandara Internasional Minangkabau ini. (bot sosani)